Jumat, 15 November 2013

Makalah Gondong (Mumps virus)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penyakit Mump atau penyakit gondong telah dilaporkan hampir di seluruh belahan dunia, demikian juga di Indonesia resiko anak terkena gondok mungkin masih tinggi. Gondok masih endemik di banyak negara di seluruh dunia, sedangkan vaksin MMR digunakan hanya 57% dari negara-negara yang menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia, terutama di Negara-negara maju. Dalam Inggris dan Wales, sebuah epidemi gondok yang dimulai pada 2005, telah dilaporkan 56.390 kasus kematian.
Penyakit Gondong atau dalam dunia kedokteran dikenal sebagai parotitis atau Mumps adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-14 tahun. Peningkatan kasus yang besar biasanya didahului pada penularan di tempat sekolah. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya
Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh. Kematian karena penyakit gondong jarang dilaporkan. Hampir sebagian besar jkasus yang fatal justru terjadi pada usia di atas 19 tahun.

1.2  Rumusan Masalah
1.         Bagaimana definisi dari penyakit gondong ?
2.         Bagaimana penyebab penyakit gondong ?
3.         Bagaimana gejala penyakit gondong ?
4.         Bagaimana penularan penyakit gondong ?
5.         Bagaimana klasifikasi dari Mumps virus ?
6.         Bagaimana morfologi dari Mumps virus ?
7.         Bagaimana diagnosis penyakit gondong ?
8.         Bagaimana pengobatan penyakit gondong ?
9.         Bagaimana pencegahan penyakit gondong ?

1.3  Tujuan
1.         Untuk mengetahui definisi dari penyakit gondong.
2.         Untuk mengetahui penyebab penyakit gondong.
3.         Untuk mengetahui gejala penyakit gondong.
4.         Untuk mengetahui penularan penyakit gondong.
5.         Untuk mengetahui klasifikasi dari Mumps virus.
6.         Untuk mengetahui morfologi dari Mumps virus.
7.         Untuk mengetahui diagnosis penyakit gondong.
8.         Untuk mengetahui pengobatan penyakit gondong.
9.         Untuk mengetahui pencegahan penyakit gondong.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Definisi Penyakit Gondong
Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.

2.2  Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh virus Mumps yaitu virus berjenis RNA virus yang merupakan anggota famii Paramyxoviridae dan genus Paramyxovirus. Terdapat dua permukaan glikoprotein yang terdiri dari hemagglutinin-neuraminidase dan fusion protein. Virus Mumps sensitive terhadap panas dan sinar ultraviolet.

2.3  Gejala
Tidak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan, bahkan sekitar 30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Namun demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan, yaitu dapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut.
Masa tunas (masa inkubasi) penyakit gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sdebagai berikut :
1)      Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
2)      Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
3)      Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
4)      Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah. 

2.4  Penularan
Penyakit Gondong (Mumps atau Parotitis) penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontak langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar.
Penyakit gondongan sangat jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun, hal tersebut karena umumnya mereka masih memiliki atau dilindungi oleh anti bodi yang baik. Seseorang yang pernah menderita penyakit gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya.

2.5  Klasifikasi Mumps virus
Group : V (-) ssRNA
Ordo : Mononegavirales
Famili : Paramyxoviridae
Genus : Rubulavirus
Spesies : Mumps Virus

2.6  Morfologi Mumps virus
Merupakan virus yang beramplop dan memiliki suatu nukleokapsid/kapsid. Kapsid ditutupi oleh amplop. Berdiameter 150-300 nm dan panjang 1000-10000 nm. Permukaannya tertutupi oleh tonjolan-tonjolan yang terlihat menyerupai paku-paku yang besar. Kapsidnya berfilamen dan memiliki panjang 600-1000 nm dan lebar 18 nm.

2.7  Diagnosis
Diagnosis dtegakkan hanya secara klinis. Diagnosis ditegakkan bila jelas ada gejala infeksi parotitis epidemika pada pemeirksaan fisis, termasuk keterangan adanya kontak dengan penderita penyakit gondong (Mumps atau Parotitis) 2-3 minggu sebelumnya. Selain itu adalah dengan tindakan pemeriksaan hasil laboratorium air kencing (urin) dan darah.
1.         Pemeriksaan Laboratorium
Mengingat penegakan diagnosis hanya secara klinis, maka pemeriksaan laboratorium tidak terlalu bermanfaat. Pemeriksaan laboratorium didapatkan leucopenia dengan limfosiotsis relative, didapatkan pula kenaikan kadar amylase dengan serum yang mencapai puncaknya setelah satu minggu dan kemudian menjadi normal kembali dalam dua minggu.
Jika penderita tidak menampakkan pembengkakan kelenjar dibawah telinga, namun tanda dan gejala lainnya mengarah ke penyakit gondongan sehingga meragukan diagnosa. Dokter akan memberikan anjuran pemeriksaan lebih lanjut seperti serum darah. Sekurang-kurang ada 3 uji serum (serologic) untuk membuktikan spesifik mumps antibodies: Complement fixation antibodies (CF), Hemagglutination inhibitor antibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT).
Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas.
2.         Komplikasi yang dapat terjadi adalah:
1)        Orkitis : peradangan pada salah satu atau kedua testis dilaporkan terjadi pada 10-20% penerita.. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan.
2)        Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.
3)        Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak. Meningitis lebih sering terjadi daripada ensefalitis. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total. Gejala yang dapat terjadi adalah sakit kepala, demam, mual, muntah, dan meningismus. Ditandai perubahan kesadaran atau gangguan kesadaran. Pleocytosis yang terjadi pada cairan sumsum tulang. Dalam klinis didiagnosis meningoencephalitis, yaitu gambaran cairan sumsum tulang mononuclear pleocytosis yang terjadi, gukosa tidak normal dan hypoglycorrhachia. Virus gondok mungkin terisolasi dari cairan sumsum tulang pada awal penyakit. Gondok meningoencephalitis membawakan prognosa yang baik dan biasanya dikaitkan dengan pemulihan yang baik. Tetapi 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
4)        Pankreatitis : peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita merasakan mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita akan sembuh total.
5)        Nefritis atau Peradangan ginjal bisa menyebabkan penderita mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah yang banyak.
6)        Peradangan sendi bisa menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa sendi:
a.       Transient myelitis
b.      Polineuritis
c.       Infeksi otot jantung atau miokarditis
d.      Infeksi kelenjar tiroid
e.       Thrombocytopenia purpura
f.       Mastitis atau peradangan payudara
g.      Pnemonia atau Infeksi paru-paru ini juga pernah dilaporkan sebagai komplikasi pada penderita penyakit gondong.
h.      Gangguan sensorineural telinga dan gangguan pendengaran

2.8  Pengobatan
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dan istirahat selama penderita panas dan kelenjar (parotis) membengkak. Dapat digunakan obat pereda panas dan nyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya Parasetamol dan sejenisnya, Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinya sindroma Reye (bisa karena pengaruh aspirin pada anak-anak).
Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani istirahat tirah baring ditempat tidur. Rasa nyeri dapat dikurangi dengan melakukan kompres Es pada area testis yang membengkak tersebut.
Penderita yang mengalami serangan virus apada organ pancreas (pankreatitis), dimana menimbulkan gejala mual dan muntah sebaiknya diberikan cairan melalui infus.
Pemberian kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Terhadap virus itu sendiri tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba, sehingga Pengobatan hanya berorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita kembali baik dengan sendirinya.
Penyakit gondongan sebenarnya tergolong dalam “self limiting disease” (penyakit yg sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit gondongan sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidak bertambah parah, diberikan diet makanan cair dan lunak. Pemberian imunomodulator belum terdapat laporan penelitian yang menunjukkan efektifitasnya.

2.9  Pencegahan
Vaksinasi gondong merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin gondong biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi dengan measles dan rubella (MMR), yang disuntikkan melalui otot paha atau lengan atas.
Vaksin MMR diberikan secara kombinasi dan dipisahkan sekurang-kurangnya 28 hari. Dosis pertama diberikan pada usia antara 12 dan 15 bulan, dosis yang kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Jika dosis yang kedua ini lupa diberikan pada usia tersebut, dapat diberikan sebelum usia 12 tahun (Wilson, 2001). Vaksin MMR adalah cara terbaik untuk mencegah gondong. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah gondong adalah mengajarkan pola hidup bersih kepada anak seperti mencuci tangan dengan baik dan menggunakan sabun serta membersihkan permukaan meja, gagang pintu, mainan yang sering disentuh secara teratur dengan menggunakan sabun dan air, atau dengan menggunakan tisu pembersih.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Mumps atau gondong disebabkan oleh paramyxovirus. Sebelum vaksin sekitar 50% anak-anak mengalami gondong. Sekitar 200.000 kasus yang dilaporkan pada tahun 1964 sebelum pengenalan vaksin dibandingkan dengan 291 kasus pada tahun 2005. Gejala yang terjadi pada penyakit Mumps adalah meningkatnya suhu tubuh dan rasa ketidaknyamanan pada rahang, kemudian disertai dengan pembengkakan kelenjar parotis. Seringkali terjadi pembengkakan yang tidak merata, satu sisi wajah dahulu sebelum sisi yang lainnya. Suhu tubuh akan naik menjadi 40°C dan bengkaknya terasa nyeri.
Pencegahan penyakit gondong yang terbaik adalah dengan vaksin yang biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi dengan measles dan rubella (MMR). Cara lain yang dapat dilakukan yaitu : mencuci tangan dengan baik dan menggunakan sabun, mengajarkan pola hidup bersih kepada anak, tidak membagi peralatan makan, membersihkan permukaan meja, gagang pintu, mainan yang sering disentuh secara teratur dengan menggunakan sabun dan air, atau dengan menggunakan tisu pembersih. Tidak ada pengobatan khusus untuk gondong. Demam dapat dikurangi dengan pemberian acetaminophen/paracetamol (thylenol).

3.2  Saran
Jagalah kesehatan yang telah diberikan oleh Tuhan sebagai anugrah terbesar sehingga kita terhindar dari Mumps virus yang dapat menyebabkan penyakit gondong dan dapat mengganggu aktifitas kita sehari-hari dengan melakukan pencegahan di secara dini dan jangan lupa menjaga kebersihan baik dari badan, tempat, maupun pakaian karena dengan kebersihan semoga kita terhindar dari virus tersebut.