Senin, 28 Oktober 2013

Infeksi Cacing Kremi

1.       Pengertian
Infeksi Cacing Kremi adalah
suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus.

2.       Penyebab
Infeksi ini dapat terjadi akibat tertelannya telur cacing enterobius vermicularis (oxyuris vermicularis). Penyebab utama infeksi cacing kremi adalah kebersihan yang buruk.

3.       Tanda – Tanda Klinis
a.         Rasa gatal hebat di sekitar anus.
b.         Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina dewasa bergerak ke daerah anus dan menyimpan telurnya di sana).
c.          Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat).
d.         Rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam vagina).
e.         Kulit di sekitar anus menjadi lecet, kasar, atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).

4.       Cara Penularan
Penularan cacing harus melalui tanah, terutama tanah liat. Telur cacing yang terbang ke udara juga hanya akan menular jika hinggap di makanan, jadi tidak menular lewat pernapasan. Penyakit ini sama seperti penyakit kulit yang bisa menular. Penularan cacing kremi terjadi autoinfeksi . karena telurnya bisa nempel dimana aja, di pakaian, sprei atau debu, sehingga akibat tidak higienisnya tangan / kuku sehingga bersama makanan masuk ke mulut dari tangannya yang penuh telur/debu.

5.       Siklus Hidup Enterobius vermicularis
Infeksi ini dapat terjadi akibat tertelannya telur cacing Enterobius vermicularis (oxyuris vermicularis). Setelah telur cacing tertelan, larvanya akan menetas di usus duabelas jari (duodenum) dan tumbuh menjadi bentuk dewasa di usus besar. Cacing betina yang hamil (dapat mengandung 11.000-15.000 telur) akan berpindah ke daerah sekitar anus (perianal) untuk mengeluarkan telur-telurnya disekitar anus.



6.       Masa Inkubasi
Sesudah seseorang menelan telur cacing kremi, terdapat masa inkubasi 1-2 bulan atau lebih bagi cacing betina untuk dewasa.

7.       Diagnosis
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-2 jam setelah anak tertidur pada malam hari. Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut, mereka aktif bergerak.
Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop.


8.       Pencegahan
Cara terbaik untuk menghindari penyakit cacingan adalah dengan upaya pencegahan berupa melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, karena walau bagaimanapun upaya pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
Menjaga kebersihan perorangan berperan penting untuk pencegahan penyakit ini, antara lain dengan :
a.       Kuku hendaknya selalu dipotong pendek.
b.      Tangan hendaknya selalu dicuci sebelum makan.
c.        Makanan sebaiknya dihindarkan dari debu dan tangan yang mengandung parasit.
d.      Mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan.

9.       Pengobatan

Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat anti-parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat. Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang lainnya. Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar