Senin, 28 Oktober 2013

Macam - Macam Kelenjar Endokrin

Kelenjar Hipofisa

1.      Pengertian
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
Hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya. Hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat di atas hipofisa. Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan), dan lobus posterior (belakang).

a.       Hipofisa Anterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hormon yang dihasilkan
Fungsi
Hormon Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)

merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot.
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)   
                    
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)

Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH) 

Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
Hormon gonadotropin pada wanita :

1.     Follicle Stimulating Hormone (FSH)


2.     Luteinizing Hormone (LH)   


Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen

Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron
Hormone gonadotropin pada pria :

1.     FSH


2.     Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)


Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma)

Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen

b.      Hipofisa Medula
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa medula dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hormon
 Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating Hormon)
Mempengaruhi warna kulit individu, dengan cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.


c.       Hipofisa Posterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus posterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hormon
 Fungsi
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah

2.      Kelainan pada kelenjar hipofisa
Kelainan pada kelenjar hipofisa anatara lain:
a.       Kretinisme
            Kekurangan hormon Somatotropin (STH) dan hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH) pada anak-anak-anak menyebabkan pertumbuhannya terhambat /kerdil.

b.      Gigantisme
Kelebihan hormon Somatotropin (STH) dan hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH) pada anak-anak-anak akan menyebabkan pertumbuhan raksasa.

c.       Akromegali
Jika kelebihan hormon Somatotropin (STH) dan hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH) terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung.

Kelenjar Tiroid
1.      Pengertian
Tiroid atau kelenjar gondok adalah sebuah organ kecil yang terdiri dari dua bagian yang dihubungkan jembatan, mirip prisai (bahasa yunani thyreos=prisai); letaknya di bagian bawah leher mendampingi batang tenggorok; pada orang dewasa beratnya kira-kira 25 – 30 gram.

2.      Fungsi Kelenjar Tiroid
a.       Mempertinggi metabolisme sel
b.      Mempertinggi pemakaian oksigen
c.       Menstimulir pembentukan protein di dalam sel
d.      Mempercepat pertumbuhan sel
e.       Mempercepat kerja jantung & peredaran darah
f.        Memperkuat peristaltik lambung-usus

3.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.       Hormon Tiroksin
Hormon Tiroksin (T4 = levothyroxine) adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar Tiroid) yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, mengatur metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida serta mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kepekatannya minimal 25 kali daripada triiodotironin (T3). Kadar tiroksn serum umumnya digunakan untuk mengukur konsentrasi hormon tiroid dan fungsi kelenjar tiroid.
b.      Hormon Triiodotironin
Triiodotironin (triiodothyronine)  adalah hormon kedua yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid (yang lainnya adalah tiroksin . Hormon ini bersama-sama dengan tiroksin bertanggung jawab atas penggunaan energi oleh tubuh. Fungsi hormon triiodotironin :
·         Meningkatkan laju metabolisme
·         Sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik
·         Mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
·         Mengatur metabolisme karbohidrat.
·         Memengaruhi perkembangan mental.
·         Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
·         Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
c.       Hormon Kalsitonin
Hormon kalsitonin adalah hormon yang diproduksi oleh sel parafolikular dari kelenjar tiroid. Hormon kalsitonin berfungsi untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.


4.      Kelainan pada Kelenjar Tiroid
a.       Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah penyakit pada manusia dan vertebrata akibat kurangnya produksi hormon tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid. Hipotiroidisme pada bayi disebut dengan kretinisme. Karena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan, pengembangan, dan banyak proses seluler, kekurangan hormon berakibat luas bagi tubuh. Salah satunya berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kecerdasan seseorang.
·         Penyebab
Kekurangan yodium merupakan penyebab umum penyakit ini meskipun Hipotiroidisme juga bisa disebabkan oleh banyak faktor. Asupan yodium yang sangat tinggi dapat digunakan untuk pengobatan sementara hipertiroidisme, terutama dalam situasi darurat.
·         Gejala
- kelelahan
- kram otot
- depresi
- kepucatan
- gondok
- osteoporosis
- kurang keringat
b.   Hipertiroidisme
Sesuai namanya, Hiper- lebih & Tiroid- tiroid, hipertiroidisme berarti terdapat kelebihan hormon tiroid di tubuh.
·         Gejala
Karena kerja hormon tiroid itu banyak di tubuh maka gejala yang nampak juga banyak, di antaranya:
1.    Intoleransi panas, dengan kata lain gak bisa kedinginan. Karena basal metabolic rate meningkat, otomatis produksi panas tubuh juga meningkat. Kalo di Indonesia ini gak begitu keliatan karena di sini emang panas, tapi kalo di negara empat musim penderita hipertiroid bakal gak kedinginan di tengah musim dingin sementara yang lainnya pake pakaian lapis-lapis.
2.    Keringetan berlebihan, udah kepanasan mulu gak bisa kedinginan pake sering keringetan walau pake AC.
3.    Nafas tersengal-sengal.
4.    Denyut jantung meningkat.
5.    Gelisah, gugup, gak nyante.
6.    Selalu laper, nafsu makan meningkat tapi berat badan turun.
7.    Frekuensi BAB meningkat.
8.    Susah konsentrasi.
Kelenjar Parathyroid
1.      Pengertian
Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher. Kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormone paratiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid.
2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.         Parathormon
Parathormon (PTH) merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Parathormon berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
3.      Fungsi Kelenjar Parathyroid
a.       Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
b.      Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.
c.       Mempercepat absorsi kalsium di intestine.
d.      Kalsium berkurang, hormone paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
e.       Menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membrane sel.
4.      Kelainan / Penyakit yang Timbul
a.    Hipoparatiroidisme
Terjadinya kekurangan didalam darah atau Hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut telani. Dengan gejala khas kejang dan konvulsi, kususnya pada tangan dan kaki yang disebut karpopedal spasmus. Gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.
b.    Hiperparatiroidisme
Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distrusi kalium terganggu, kalsium dikeluarkan lagi dari tulang dan dimasukan kembali keserum darah akibatnya terjadi penyakit tulangdengan tanda-tanda yang khas beberapa bagian kropos, yang dikenal sebagai otatis fibrosc stistika parens dan terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan didalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal hiperfungsi paratiroid terjadi memproduksi lebih banyak hormone paratiroksin dari biasanya.


Kelenjar Adrenal

1.      Pengertian
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). 
a.       Korteks (Bagian Luar)
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid, mineralcorticoid, dan Gonadocorticoid.

Mineralcorticoid, mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan ekskresi urine dan keringat. Mekanismenya hormon ini merangsang reabsopsi ion-ion Na+ dan CI-  dalam tubulus ginjal, dan dapat mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi, sehingga volume dan tekanan darah menjadi normal.

Glucocorticoid, menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi glukosa. Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.

Gonadocorticoid, merupakan hormon sex, terdiri atas androgen, entrogen, dan progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon sex yang dihasilkan oleh testis dan ovarium.

b.      Medula (Bagian Dalam)
Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dan non Adrenalin. Kedua hormon tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut :

1)      Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah meningkat.
2)      Mempercepat metabolisme pemecahan glikogen (glikogenolisis ) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.

2.      Fungsi Kelenjar Adrenal
a.       Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah meningkat.
b.      Mempercepat metabolisme tubuh seperti memecah glikogen menjadi gula dalam darah (glikogenolisis ) sehingga dapat menaikkan kadar gula darah.
c.        Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.




3.      Kelainan pada Kelenjar Adrenal

a.       Feokromositoma
Merupakan tumor yang biasanya bersifat jinak dan berasal dari sel-sel kromafin medula adrenal.
b.      Penyakit Addison
 Terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan hormon-hormon korteks adrenal.
c.       Sindrom Cushing
Terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang berlebihan. Sindrom tersebut dapat terjadi akibatpemberian kortikosteroid atau ACTH yang berlebih atau akibat hiperplasia korteks adrenal.







































Kelenjar Pankreas


1.      Pengertian
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.

a.       Sel Alpha (α)
·       Memproduksi glukagon 
Target : Hati, jaringan adiposa
Efek : merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa dan pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh somatostatin.
·      Terletak di tepi pulau.
·      Mengandung gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm.
·      Batas inti kadang tidak teratur.

b.      Sel Beta (β)
·       Memproduksi insulin
Target : Sebagian besar sel
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
·      Terletak di bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau.
·      Mengandung kristaloid romboid atau poligonal di tengah.
·      Mitokondria kecil bundar dan banyak.

c.       Sel Delta (δ)
·      Memproduksi somatostatin
Target : Sel langerhans lain, epitel saluran pencernaan
Efek : menghambat sekresi insulin dan glukagon, menghambat absorbsi usus dan sekresi enzim pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
·      Terletak di bagian mana saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel α.
·      Mengandung gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.

d.      Sel F
·      Memproduksi polipeptida pankreas
Target : Organ pencernaan
Efek : menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang parasimpatis.
·      Terlihat pucat, umumnya tidak bergranula dan terletak di tengah di antara sel β.




2.      Fungsi Kelenjar Pankreas
a.       Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
b.      Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.

3.      Kelainan pada Kelenjar Pankreas
a.       Pankreatitis
Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzim pankreas diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas. (Doengoes, 2000;558)
b.      Kanker Pankreas (Ca Pankreas)
Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel Yang melapisi saluran pankreas. Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan adenokarsinoma. Tumor-tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner & Suddarth, 2001).
c.       Insulinoma
Insulinoma merupakan tumor pankreas yang jarang terjadi, dimana tumor ini menghasilkan insulin.
d.      Ketoasidosis diabetik
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
e.       Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.




















Kelenjar Lambung

1.      Pengertian
Kelenjar lambung menghasilkan beberapa enzim, seperti pepsin, rennin dan HCL atau asam klorida. Pepsinogen yang diaktifkan asam lambung merupakan cikal bakal enzim pepsin. Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak reflex yang timbul ketika masuknya makanan ke dalam lambung.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Lambung menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah lambung.

3.      Fungsi Kelenjar Lambung
a.       Sebagai desinfektan,mengasamkan makanan dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
b.      Rennin, merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu) dari air susu.
c.       Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida.
d.      Lipase, berfungsi untuk mencerna lemak.

4.      Kelainan pada Kelenjar Lambung
a.       Tukak lambung
Tukak lambung adalah penyakit lambung yang terjadi apabila dinding lambung rusak akibat mukus yang menyelimutinya rusak. Enzim yang dihasilkan di dalam mukus memakan bagian-bagian kecil pada lapisan permukaan lambung.
b.      Kolik
Penyakit lambung yang menimbulkan rasa nyeri pada lambung diakibatkan salah mencerna makanan oleh lambung yang tidak bersahabat seperti cabe atau alkohol.
c.       Gastritis/Maag
Gastritis/Maag adalah penyakit lambung yang menyebabkan peradangan pada mukus lambung.










Kelenjar Duodenum (Usus Halus)
1.      Pengertian
Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzimenterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzimmaltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzimnuklease serta lipase.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Usus halus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas dan cairan empedu (getah empedu).

3.      Fungsi Kelenjar Duodenum
Usus halus menghasilkan enzim yang berfungsi:
a.       Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino.
b.      Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
c.       Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa d. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

4.      Kelainan pada Kelenjar Duodenum
a.       Malabsorpsi
 yaitu ketidakmampuan usus halus menyerap sari-sari makanan yang diperlukan tubuh. Kelainan ini terjadi karena adanya infeksi bakteri pada lapisan lendir dinding usus halus yang dikenal sebagai penyakit sariawan usus.








Kelenjar Ovarium
1.      Pengertian
Kelenjar ovarium terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.       Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.

b.       Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.

3.      Fungsi Kelenjar Ovarium
a.       Menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti tumbuh buah dada, ukuran pinggul, siklus menstruasi dan lain sebagainya.
b.      Mempertahankan identitas kelamin sekunder pada wanita sekaligus menyiapkan dinding kokoh pada uterus yang berperan sebagai penyangga bayi di rahim.

4.      Kelainan pada Kelenjar Ovarium
a.       Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
b.      Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus.
c.       Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks.
Kelenjar Testis
1.      Pengertian
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Dua testis (sepasang) dibungkus dengan skrotum. Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Menghasilkan hormon Testoteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

3.      Fungsi Kelenjar Testis
Berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder sekaligus memeliharanya.

4.      Kelainan pada Kelenjar Testis
a.       Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
b.      Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
c.       Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
d.      Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga timbul rasa nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
e.       Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
f.       Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
g.       Anorkidisme
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.
h.      Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.


Kelenjar Thymus

1.      Pengertian
Kelenjar timus merupakan sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang mencapai berat maksimalnya saat manusia memasuki masa pubertas. Kelenjar thymus bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan.

2.      Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan Thymopoietin. Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan.

3.      Fungsi Kelenjar Thymus
a.       Mengaktifkan pertumbuhan badan.
b.      Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin.
c.       Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

4.      Kelainan pada Kelenjar Thymus
a.       Limfoma

Limfoma merupakan istilah umum untuk keganasan dari sistem limfatik (kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus di leher, dan sumsum tulang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar