Kelenjar
Hipofisa
1. Pengertian
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar
sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela
tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk
mengembang.
Hipofisa mengendalikan
fungsi dari sebagian besar kelenjar
endokrin lainnya. Hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat di atas
hipofisa. Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan), dan lobus posterior (belakang).
a. Hipofisa Anterior
Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus anterior dan fungsinya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Hormon yang dihasilkan
|
Fungsi
|
Hormon
Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
|
merangsang
sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot.
|
Hormon
tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
|
Mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang
sekresi tiroksin
|
Adrenocorticotropic
hormone (ACTH)
|
Mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
|
Prolaktin
(PRL) atau Lactogenic hormone (LTH)
|
Membantu
kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
|
Hormon
gonadotropin pada wanita :
1.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
2.
Luteinizing Hormone (LH)
|
Merangsang
pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen
Mempengaruhi
pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron
|
Hormone
gonadotropin pada pria :
1.
FSH
2.
Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
|
Merangsang
terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma)
Merangsang
sel-sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen
|
b. Hipofisa Medula
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisa medula dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Hormon
|
Fungsi
|
MSH
(Melanosit Stimulating Hormon)
|
Mempengaruhi
warna kulit individu, dengan cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon
ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
|
c. Hipofisa Posterior
Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus posterior dan fungsinya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Hormon
|
Fungsi
|
Oksitosin
|
Menstimulasi
kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
|
Hormon ADH
|
Menurunkan
volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh
darah
|
2.
Kelainan pada kelenjar hipofisa
Kelainan pada kelenjar hipofisa anatara lain:
a.
Kretinisme
Kekurangan
hormon Somatotropin (STH) dan hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH) pada
anak-anak-anak menyebabkan pertumbuhannya terhambat /kerdil.
b. Gigantisme
Kelebihan
hormon Somatotropin (STH) dan hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH) pada
anak-anak-anak akan menyebabkan pertumbuhan raksasa.
c. Akromegali
Jika kelebihan hormon
Somatotropin (STH) dan hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH) terjadi pada
saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari
tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung.
Kelenjar
Tiroid
1. Pengertian
Tiroid atau kelenjar gondok
adalah sebuah organ kecil yang terdiri dari dua bagian yang dihubungkan
jembatan, mirip prisai (bahasa yunani thyreos=prisai); letaknya di bagian bawah
leher mendampingi batang tenggorok; pada orang dewasa beratnya kira-kira 25 –
30 gram.
2.
Fungsi Kelenjar Tiroid
a.
Mempertinggi metabolisme sel
b.
Mempertinggi pemakaian oksigen
c.
Menstimulir pembentukan protein di dalam sel
d.
Mempercepat pertumbuhan sel
e.
Mempercepat kerja jantung & peredaran darah
f.
Memperkuat
peristaltik lambung-usus
3.
Jenis –
Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.
Hormon Tiroksin
Hormon Tiroksin (T4 = levothyroxine) adalah
hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar Tiroid) yang
mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, mengatur
metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida serta
mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kepekatannya
minimal 25 kali daripada triiodotironin (T3). Kadar tiroksn serum
umumnya digunakan untuk mengukur konsentrasi hormon tiroid dan fungsi kelenjar
tiroid.
Triiodotironin (triiodothyronine) adalah hormon kedua yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid (yang lainnya adalah tiroksin . Hormon ini
bersama-sama dengan tiroksin bertanggung jawab atas penggunaan energi oleh
tubuh. Fungsi hormon triiodotironin :
·
Meningkatkan laju metabolisme
·
Sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik
·
Mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
·
Mengatur metabolisme karbohidrat.
·
Memengaruhi perkembangan mental.
·
Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
·
Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
c.
Hormon Kalsitonin
Hormon kalsitonin
adalah hormon yang
diproduksi oleh sel parafolikular dari kelenjar tiroid. Hormon kalsitonin
berfungsi untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
4.
Kelainan pada Kelenjar Tiroid
a.
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme
adalah penyakit pada manusia dan vertebrata akibat kurangnya produksi hormon
tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid. Hipotiroidisme pada bayi disebut dengan
kretinisme. Karena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan, pengembangan, dan
banyak proses seluler, kekurangan hormon berakibat luas bagi tubuh. Salah
satunya berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kecerdasan seseorang.
·
Penyebab
Kekurangan yodium
merupakan penyebab umum penyakit ini meskipun Hipotiroidisme juga bisa
disebabkan oleh banyak faktor. Asupan yodium yang sangat tinggi dapat digunakan
untuk pengobatan sementara hipertiroidisme, terutama dalam situasi darurat.
·
Gejala
- kelelahan
- kram otot
- depresi
- kepucatan
- gondok
- osteoporosis
- kurang keringat
- kram otot
- depresi
- kepucatan
- gondok
- osteoporosis
- kurang keringat
b. Hipertiroidisme
Sesuai namanya, Hiper-
lebih & Tiroid- tiroid, hipertiroidisme berarti terdapat
kelebihan hormon tiroid di tubuh.
·
Gejala
Karena kerja hormon
tiroid itu banyak di tubuh maka gejala yang nampak juga banyak, di antaranya:
1. Intoleransi panas, dengan kata lain
gak bisa kedinginan. Karena basal metabolic rate meningkat, otomatis
produksi panas tubuh juga meningkat. Kalo di Indonesia ini gak begitu keliatan
karena di sini emang panas, tapi kalo di negara empat musim penderita hipertiroid
bakal gak kedinginan di tengah musim dingin sementara yang lainnya pake pakaian
lapis-lapis.
2. Keringetan berlebihan, udah kepanasan
mulu gak bisa kedinginan pake sering keringetan walau pake AC.
3. Nafas tersengal-sengal.
4. Denyut jantung meningkat.
5. Gelisah, gugup, gak nyante.
6. Selalu laper, nafsu makan meningkat
tapi berat badan turun.
7. Frekuensi BAB meningkat.
8. Susah konsentrasi.
Kelenjar Parathyroid
1. Pengertian
Kelenjar ini terletak
disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher. Kelenjar ini
berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormone
paratiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid.
2. Jenis – Jenis Hormon yang Dihasilkan
a.
Parathormon
Parathormon (PTH) merupakan hormon
yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal
dan usus kecil (duodenum). Parathormon berfungsi untuk mengatur
konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur absorpsi
kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari
tulang.
3. Fungsi Kelenjar Parathyroid
a. Memelihara kosentrasi ion kalsium
yang tetap dalam plasma
b. Mengontrol ekskresi kalsium dan
fosfat melalui ginjal.
c. Mempercepat absorsi kalsium di
intestine.
d. Kalsium berkurang, hormone paratiroid
menstimulasi reabsorsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
e. Menstimulasi dan mentransportasi
kalsium dan fosfat melalui membrane sel.
4. Kelainan / Penyakit yang Timbul
a. Hipoparatiroidisme
Terjadinya kekurangan didalam darah atau Hipokalsemia mengakibatkan keadaan
yang disebut telani. Dengan gejala khas kejang dan konvulsi, kususnya pada
tangan dan kaki yang disebut karpopedal spasmus. Gejala ini dapat diringankan
dengan pemberian kalsium.
b. Hiperparatiroidisme
Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar.
Keseimbangan distrusi kalium terganggu, kalsium dikeluarkan lagi dari tulang
dan dimasukan kembali keserum darah akibatnya terjadi penyakit tulangdengan
tanda-tanda yang khas beberapa bagian kropos, yang dikenal sebagai otatis
fibrosc stistika parens dan terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan
didalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal
hiperfungsi paratiroid terjadi memproduksi lebih banyak hormone paratiroksin
dari biasanya.
Kelenjar
Adrenal
1.
Pengertian
Kelenjar ini berbentuk bola, atau
topi yang menempel pada bagian atas ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar
suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai
kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal. Pada setiap ginjal terdapat
satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
a. Korteks (Bagian Luar)
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon,
yaitu glucocorticoid, mineralcorticoid,
dan Gonadocorticoid.
Mineralcorticoid, mengatur kadar garam dalam darah
dengan cara pengaturan ekskresi urine dan keringat. Mekanismenya hormon ini
merangsang reabsopsi ion-ion Na+ dan CI- dalam tubulus ginjal, dan dapat
mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi, sehingga volume dan tekanan darah
menjadi normal.
Glucocorticoid, menaikkan kadar gula darah,
pengubahan protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi
glukosa. Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.
Gonadocorticoid, merupakan hormon sex, terdiri atas
androgen, entrogen, dan progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan hormon sex yang dihasilkan oleh testis dan ovarium.
b. Medula (Bagian Dalam)
Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dan non
Adrenalin. Kedua hormon tersebut
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1)
Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh
darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah meningkat.
2)
Mempercepat metabolisme pemecahan glikogen
(glikogenolisis ) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.
2.
Fungsi Kelenjar Adrenal
a. Memacu aktivitas jantung dan
menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah
meningkat.
b. Mempercepat metabolisme tubuh
seperti memecah glikogen menjadi gula dalam darah (glikogenolisis ) sehingga
dapat menaikkan kadar gula darah.
c. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan
gerak tubuh.
3. Kelainan
pada Kelenjar Adrenal
a. Feokromositoma
Merupakan tumor yang biasanya bersifat jinak dan
berasal dari sel-sel kromafin medula adrenal.
b. Penyakit Addison
Terjadi bila
fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan
hormon-hormon korteks adrenal.
c. Sindrom Cushing
Terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang
berlebihan. Sindrom tersebut dapat terjadi akibatpemberian kortikosteroid atau
ACTH yang berlebih atau akibat hiperplasia korteks adrenal.
Kelenjar Pankreas
1.
Pengertian
Kelenjar pankreas merupakan
sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau –
pulau langerhans.
a. Sel Alpha (α)
·
Memproduksi
glukagon
Target : Hati, jaringan adiposa
Efek : merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa dan pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh somatostatin.
Efek : merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa dan pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh somatostatin.
·
Terletak
di tepi pulau.
·
Mengandung
gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm.
·
Batas
inti kadang tidak teratur.
b.
Sel
Beta (β)
·
Memproduksi
insulin
Target
: Sebagian besar sel
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
·
Terletak
di bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau.
·
Mengandung
kristaloid romboid atau poligonal di tengah.
·
Mitokondria
kecil bundar dan banyak.
c.
Sel
Delta (δ)
·
Memproduksi
somatostatin
Target : Sel langerhans lain,
epitel saluran pencernaan
Efek : menghambat sekresi insulin dan glukagon, menghambat absorbsi usus dan sekresi enzim pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
Efek : menghambat sekresi insulin dan glukagon, menghambat absorbsi usus dan sekresi enzim pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
·
Terletak
di bagian mana saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel α.
·
Mengandung
gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.
d.
Sel
F
·
Memproduksi
polipeptida pankreas
Target : Organ pencernaan
Efek : menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang parasimpatis.
Efek : menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang parasimpatis.
·
Terlihat pucat,
umumnya tidak bergranula dan terletak di tengah di antara sel β.
2. Fungsi
Kelenjar Pankreas
a.
Mengatur
kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula
dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
b.
Pengurangan
kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran
glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati
untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.
3. Kelainan
pada Kelenjar Pankreas
a.
Pankreatitis
Pankreatitis
adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzim pankreas
diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas. (Doengoes,
2000;558)
b. Kanker
Pankreas (Ca Pankreas)
Kanker
Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel Yang melapisi saluran
pankreas. Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan adenokarsinoma.
Tumor-tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering
menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan
rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun.
(Brunner & Suddarth, 2001).
c. Insulinoma
Insulinoma
merupakan tumor pankreas yang jarang terjadi, dimana tumor ini menghasilkan insulin.
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
e. Hipoglikemia
Hipoglikemia
adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.
Kelenjar
Lambung
1. Pengertian
Kelenjar
lambung menghasilkan beberapa enzim, seperti pepsin, rennin dan HCL atau asam
klorida. Pepsinogen yang diaktifkan asam lambung merupakan cikal bakal enzim
pepsin. Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak reflex yang timbul ketika
masuknya makanan ke dalam lambung.
2. Jenis
– Jenis Hormon yang Dihasilkan
Lambung
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah
lambung.
3. Fungsi
Kelenjar Lambung
a.
Sebagai
desinfektan,mengasamkan makanan dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
b.
Rennin,
merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu) dari air
susu.
c.
Pepsin
berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida.
d.
Lipase,
berfungsi untuk mencerna lemak.
4. Kelainan
pada Kelenjar Lambung
a.
Tukak
lambung
Tukak
lambung adalah penyakit lambung yang terjadi apabila dinding lambung rusak
akibat mukus yang menyelimutinya rusak. Enzim yang dihasilkan di dalam mukus
memakan bagian-bagian kecil pada lapisan permukaan lambung.
b.
Kolik
Penyakit
lambung yang menimbulkan rasa nyeri pada lambung diakibatkan salah mencerna
makanan oleh lambung yang tidak bersahabat seperti cabe atau alkohol.
c.
Gastritis/Maag
Gastritis/Maag
adalah penyakit lambung yang menyebabkan peradangan pada mukus lambung.
Kelenjar
Duodenum (Usus Halus)
1. Pengertian
Kelenjar pada usus halus menghasilkan
enzimenterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzimmaltase, enzim sukrase,
enzim laktase dan enzimnuklease serta lipase.
2. Jenis –
Jenis Hormon yang Dihasilkan
Usus halus menghasilkan hormon sekretin dan
kolesistokinin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas dan cairan
empedu (getah empedu).
3. Fungsi
Kelenjar Duodenum
Usus halus menghasilkan enzim yang berfungsi:
a. Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam
amino.
b. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa
dan fruktosa.
c. Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa d.
Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4. Kelainan
pada Kelenjar Duodenum
a. Malabsorpsi
yaitu ketidakmampuan usus halus menyerap sari-sari
makanan yang diperlukan tubuh. Kelainan ini terjadi karena adanya infeksi
bakteri pada lapisan lendir dinding usus halus yang dikenal sebagai penyakit
sariawan usus.
Kelenjar
Ovarium
1. Pengertian
Kelenjar ovarium terdapat pada wanita, terletak pada
ovarium di samping kiri dan kanan uterus.
2. Jenis –
Jenis Hormon yang Dihasilkan
a. Estrogen
Hormon ini
dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi
estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan
wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul
dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
b. Progesteron
Hormon ini
dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi
menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
3. Fungsi
Kelenjar Ovarium
a. Menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita,
seperti tumbuh buah dada, ukuran pinggul, siklus menstruasi dan lain sebagainya.
b. Mempertahankan identitas kelamin sekunder pada wanita
sekaligus menyiapkan dinding kokoh pada uterus yang berperan sebagai penyangga
bayi di rahim.
4. Kelainan
pada Kelenjar Ovarium
a. Gangguan menstruasi
Gangguan
menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan
amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia
17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak
terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah
mengalami siklus menstruasi.
b. Kanker vagina
Kanker
vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi
yang diantaranya disebabkan oleh virus.
c. Kanker serviks
Kanker
serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks.
Kelenjar
Testis
1. Pengertian
Testis
adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Dua testis (sepasang)
dibungkus dengan skrotum. Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh,
dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum.
2. Jenis
– Jenis Hormon yang Dihasilkan
Menghasilkan
hormon Testoteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara
kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar,
mempunyai kumis, dan jakun.
3. Fungsi
Kelenjar Testis
Berfungsi
untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder sekaligus memeliharanya.
4. Kelainan
pada Kelenjar Testis
a.
Hipogonadisme
Hipogonadisme
adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon,
seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas,
impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
b.
Kriptorkidisme
Kriptorkidisme
adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke
dalam skrotum pada waktu bayi.
c.
Uretritis
Uretritis
adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang
air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia
trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
d.
Prostatitis
Prostatitis
adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra.
Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga timbul rasa
nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti
Escherichia coli maupun bukan bakteri.
e.
Epididimitis
Epididimitis
adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme
penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
f.
Orkitis
Orkitis
adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika
terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
g.
Anorkidisme
Anorkidisme
adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.
h.
Hyperthropic
prostat
Hyperthropic
prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia
lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.
Kelenjar
Thymus
1. Pengertian
Kelenjar timus merupakan sebuah
kelenjar yang terletak di depan dada, yang mencapai berat maksimalnya saat
manusia memasuki masa pubertas. Kelenjar thymus bertanggungjawab dalam
pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia
pertumbuhan.
2. Jenis
– Jenis Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar timus berperan dalam
sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan hormone Thymosin, Thymic humoral
factor, Thymic factor dan Thymopoietin. Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil
penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan.
3. Fungsi
Kelenjar Thymus
a.
Mengaktifkan
pertumbuhan badan.
b.
Mengurangi
aktivitas kelenjar kelamin.
c.
Menghasilkan
timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
4. Kelainan
pada Kelenjar Thymus
a.
Limfoma
Limfoma merupakan istilah umum
untuk keganasan dari sistem limfatik (kelenjar getah bening, limpa, kelenjar
timus di leher, dan sumsum tulang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar