1.
Vitamin
B
a.
Vitamin B1 (Tiamin)
1)
Sumber
Sumber makanan vitamin
B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan,
semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga
merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat didalam
sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole
wheat) kaya akan tiamin.
2)
Kekurangan
Beri-beri dapat terjadi
karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama
kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish rice) tersebar luas.
Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-
beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang
lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah
berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
3)
Kelebihan
Pemakaian thiamin yang
melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif
yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan
susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
4)
Fungsi
Dalam bentuk pirofosfat
(TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolism
energy. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil
KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus
krebs untuk pembentukan energy. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping
itu merupakan precursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya
peranan TPP dalam fungsi normal system saraf. Didalam siklus krebs, TPP
merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi
suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti
asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam
amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan
koenzim reaksi transketolase yang berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur
alternative oksidasi glukosa.Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak,
protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.
5)
Sifat
Zat ini mengandung
sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan
yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di
dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan
asam. Dalam suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau
oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH,
suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
b.
Vitamin B2 (Riboflavin)
1)
Sumber
Riboflavin terdapat
luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu, keju, ayam, hati,
daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia
tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi
riboflavin.
2)
Kekurangan
Kekurangan riboflavin
dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat
dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan
terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada
sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal
kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya,
kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran
kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan bayi
lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.
3)
Kelebihan
Kelebihan vitamin B2
dapat menyebabkan mual dan muntah,
kelelahan, dan
tekanan darah rendah.
4)
Fungsi
Riboflavin berfungsi
sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari
nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme
energi nutrisi tersebut.
5)
Sifat
Dalam bentuk murni,
riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi
dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet.
Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
c.
Vitamin B3 (Niasin/Asam
Nikotinat)
1)
Sumber
Sumber niasin adalah
hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung
sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber
niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu
penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap mengandung 1%
triptofan.
2)
Kekurangan
Pada tahap awal
tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan
pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra (penyakit
kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia .
Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin
lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental.
Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada
daerah yang terkena sinar matahari langsung.
3)
Kelebihan
Niasin dalam jumlah
yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah.
Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi.
Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah.
4)
Fungsi
Nikotinamida berfungsi
di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH adalah
bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi
oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan
sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima atom
hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan
kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
5)
Sifat
Niasin adalah istilah
generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida (niasin amida).
Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin.
Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin
tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui
air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
d.
Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
1)
Sumber
Sumber vitamin B5
adalah buah alpukat, brokoli, buah pisang, asparagus, wortel, buah apel, kubis,
biji bunga matahari, labu, jagung, kacang-kacangan, hati, ikan salmon, dan
telur.
2)
Kekurangan
Karena Asam Pantotenat
banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan asam pantotenat jarang
terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada saluran cerna,
kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang timbul
sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.
3)
Kelebihan
Gejala kelebihan
kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
4)
Fungsi
Asam pantotenat
berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan
untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan
metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone
steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin.
5)
Sifat
Asam pantotenat adalah
Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut
daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam
keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
e.
Vitamin B6 (Piridoksin,
Piridoksal, dan Piridoksamin)
1)
Sumber
Vitamin B6 paling
banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealia
tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah
mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani
lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan nabati.
2)
Kekurangan
Orang yang mempunyai
kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas
marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan
fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan antibody,
peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan
vitamin B6 berat dapat menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat.
3)
Kelebihan
Konsumsi vitamin
B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan menyebabkan
kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan pada kaki,
kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian
gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika
konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang
sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin B6 ini sudah dapat dilihat pada
konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.
4)
Fungsi
Vitamin B6 berperan
dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu
tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam
produksi sel darah merah.
5)
Sifat
Vitamin
B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan
piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan
sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai
koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai
reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain.
f.
Vitamin B8 (Biotin)
1)
Sumber
Biotin terdapat dalam
banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran
cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang
kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk,
semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik.
Ketersediaan biologic biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan.
Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak
akan di lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
2)
Kekurangan
Kekurangan biotin
jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau hewan dapat
terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur sehari.
Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu
makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan
pada pasien untuk mencegah defisiensi.
3)
Kelebihan
Kelebihan akibat
pengonsumsian biotin dapat menimbulkan keracunan, namun juga tidak biasa
terjadi.
4)
Fungsi
Biotin berfungsi
sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran
karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam
lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu
pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama asam
aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan
DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat kaitannya dengan
asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B12.
5)
Sifat
Biotin adalah suatu
karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin
tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut
air dan alcohol serta mudah dioksidasi.
g.
Vitamin B9 (Asam Folat,
Folasin, Pteoril Monoglutamat/ Folat)
1)
Sumber
Folat terdapat luas
dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat
didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latinfolium, yang
berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian,
kacang-kacangan, dan jeruk.
2)
Kekurangan
Kekurangan folat dapat
menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel- sel darah
merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini
disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan
vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung
(heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan
mental, kelelahan dan pingsan.
3)
Kelebihan
Gejala keracunan adalah
diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat
menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
4)
Fungsi
Folat merupakan bagian
dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Folat dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan
untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam
pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia
parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
5)
Sifat
Folasin dan folat
adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan
asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi
pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam
nukleat.
h.
Vitamin B12
1)
Sumber
Vitamin B12 hanya
ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya
makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi
(kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti
sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk
seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh
sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah
ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
2)
Kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat
menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh
kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel
darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang
lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem
syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain
itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
3)
Kelebihan
Tidak diketahui adanya
gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga 1000 mikrogram
tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan. Penganut
vegetarisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B12.
4)
Fungsi
Vitamin B12 berperan
penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga
memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan
normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme
sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan
folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
5)
Sifat
Vitamin B12 adalah
Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara
perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi
dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu
diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
2.
Vitamin
C
1)
Sumber
Vitamin C pada umumnya
hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam,
seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga
banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol.
2)
Kekurangan
Kekurangan vitamin C
menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga
gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi perdarahan di bawah kulit (sekitar
mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar sembuh, mudah mengalami
depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-gejala kelelahan sakit kepala dan
lekas marah. Kekurangan vitamin C berat menyebabkan penyakit kudisan.
3)
Kelebihan
Keracunan vitamin C
terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin C berlebihan. Efek
keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang dimakan berasal dan
makanan, buah – buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan konsumsi suplemen
vitamin C overdosis antara lain diare, mual, muntah, mulas, kram perut, sakit
kepala, insomnia, dan batu ginjal.
4)
Fungsi
a.
Sintesis Kolagen
Vitamin C dibutuhkan
untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan penting dalam
pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi
integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang awan,
matriks tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat oto).
Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang,
perdarahan di bawah kulit dan perdarahan di gusi.
b.
Sintesis Karnitin, Noradrenalin,
Serotonin, dan Lain-lain.
Karnitin memegang peran
dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam mitikondria untuk
dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah
dan lelah.
c.
Absorbsi dan Metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi
besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di absorbs. Vitamin C
menghambat pembentukan homosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan
besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali
lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari
transferin di dalam plasma ke feritin hati.
d.
Absorpsi Kalsium
Vitamin C juga membantu
dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk larutan.
e.
Mencegah Infeksi
Vitamin C meningkatkan
daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan terhadap membrane
mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.
5)
Sifat
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air.
Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut,
vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila
terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C
stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C
adalah vitamin yang paling labil.
Untuk vitamin larut lemak dapat dilihat di sini
Untuk vitamin larut lemak dapat dilihat di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar